hari ini adalah kali pertama utun pergi ke semarang bawah walau sedikit mengalami hambatan. yah tak apalah itu semua demi sebuah pengalaman berharga. sebuah pengalaman tentang perasaan yang mungkin bagi sebagian orang terlihat konyol. ketika dirimu melihat segerombolan orang berbondong-bondong memakai atribut sebuah club sepak bola yang mereka banggakan. mungkin lebih kepada perasaan cinta ketika kita rela harus berdesak-desakkan di dalam bis yang panas dan sumpek demi melihat langsung tim sepak bola kita bertanding. yup hal itulah yang terlihat ketika si utun menapaki jalannya menyusuri jalan ke semarang bawah. macet pun tak terelakkan. si utun berjuang keras untuk tetap bisa menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depannya.maklum utun udah tua, sudah lebih dari 12 tahun motor ini menemani keluarga kami. yah begitulah utun tak pernah mengeluh meskipun dulu pernah ia sempat mengalami tabrakan yang cukup parah. sedikit membagi pengalaman terasa sulit memang ketika kita mengendarai motor yang menggunaan rem dengan sistem trobol. kita harus lebih memakai perasaan ketika ingin mengerem. itulah utun dengan sejuta kekurangan dan kelebihannya. kelebihan? yup tentu saja dia punya kelebihan. apalagi kelebihan ini akan sangat berguna bagi kita para mahasiswa rantau yang jauh dari orang tua. yang sering galau karena melihat saldo di atm yang tak kunjung bertambah di akhir bulan. haha. spesifikasi mesin motor utun 110 cc otomatis hal itu berpengaruh pada jumah bensin yg dia teguk. utun sangat amat irit kawan haha.
sampailah si utun di belakang stadion diponegoro tempat para penjual buku menjajakan dagangannya dengan harga sangat fantastis. buku-buku di sini sangat menggoda iman dengan potongan harganya yang bisa sampai 30 persen ketimbang kita membelinya di gramedia atau toko buku lainnya. ketika itu aku sedang mencari buku pengantar filsafat yang direkomendasikan dosen. terlebih andari juga minta dibelikan buku yang sama. setelah dari stadion diponegoro utun pun melesat lagi ke sebuah pasar tradisional yang terkenal di semarang orang-orang menyebutnya dengan nama pasar johar. aku pun terkejut dengan padat dan sesaknya pasar johar. lebih-lebih dari pasar anyar di bogor. di sana aku mnemani agil mencari ikan cupang hias. menyusuri setiap toko ikan yang ada di kanan kiri jalan aku pun terkesima dengan berbagai jenis ikan baik ikan tawar ataupun ikan laut, bahkan aku baru melihat beberapa fauna yang baru pertama kali kulihat. aku berdecak kagum sebari mngucapkan subhanallah. setelah mendapatkan ikan yang diinginkan agil kami pun beranjak pulang. lelah tak begitu terasa tertutupi dengan sejuta pengalaman baru. walaupun hujan mengiringi perjalanan pulang kami. -_-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar