kuawali hari dengan sepiring nasi goreng dan 3 buah goreng ba'wan jagung di pagi hari. kulihat hp pemberian kakakku terlihat di layar hp sudah tanggal 17 februari dan tak terasa liburan semester ini tak lama lagi akan usai. kutatap hp ku sekali lagi berharap ada sms dari andari yaa sekedar berharap dia mengirim sms selamat pagi sayang semangat yah.. haha ah tapi itu semua hanya dalam khayalku. lagipula kurasa dia bukan wanita yang seperti itu. dan kuterima dia apa adanya. semalam kami mengobrol via sms. ada satu hal yang masih menggantung dalam percakapan kami semalam. yaitu tentang apa yang dia masak untuk makan malamnya. sungguh hal itu membuatku penasaran. ah tapi dia enggan menjawab ya sudahlah tak mengapa. aku sangatlah percaya dia itu seorang koki yang hebat pastinya. teringat akan cumi goreng tepung yang dia buat khusus untukku sewaktu aku bersilaturahim ke rumahnya. walaupun rasanya sedikit hambar tapi aku sangat senang karena aku yakin dia memasaknya dengan rasa cinta. cintaku andari. ah sungguh dia membuatku gila. tiada hari tanpa memikirkannya. dan kuharap dia pun begitu. sarapan sambil menonton spongesbob mungkin sudah menjadi rutinitasku setiap hari selama liburan. wajar saja dzaky sangat menyukai film itu walaupun episodenya selalu saja diulang-ulang dan hal itu membuatku jenuh. yah tapi apa daya ketika seorang lelaki dewasa menghadapi keinginan seorang anak tk nol besar. ya nikmati sajalah pikirku. eh iya andari juga suka dengan spongesbob. dia bilang dia seperti melihat dirinya sendiri dalam spongesbob. ya begitulah andari, periang dan senyumannya sungguh sesuatu lah. haha.. ga akan habis lah klo gw bercerita tentang dia. setelah sarapan seperti biasa kupanaskan motor supra ayahku. yaa berbekal cuci muka aku pun mengantar dzaky ke sekolah. hari ini teteh ikut soalnya dia ingin pergi ke pasar membeli keperluan makanan selama seminggu ini. sesampainya di sekolah dzaky pun langsung berlari masuk. terlihat teman-temannya sudah berbaris di depan kelas. tak terasa pikirku pun melayang seperti terbang menembus ruang dan waktu. membuka lembar kisahku yang dulu. yah sangat dulu sekali ketika semua tersa begitu indah. ah yasudahlah tak usah dipikirkan. tak lama setelah dzaky masuk dan berbaris aku bersama teteh langsung menuju ke pasar ciampea. sepanjang perjalan teteh pun tak berhenti mengomel. dia paling anti klo diajak ngebut aku pun tak mengerti kenapa. mungkin karena waktu itu kami pernah melihat kecelakaan motor tepat di depan kami. jujur itu adalah pertama kalinya kau melihat seseorang sakaratul maut. ah sungguh menyeramkan. semenjak itu memoriku seperti mengurung niatku untuk mengebut di jalanan. ya pelajaran yang berharga.
sesampainya di pasar kulihat pasar begitu becek seketika terbersit rasa enggan dalam benakku. ah tapi tak mengapa toh ini demiku juga haha. kami berdua langsung menuju tempat langganan teteh membeli sayuran. penjualnya sering disapa dengan panggilan pa haji walau aku pun tak tahu apakah memang benar dia sudah pergi ke tanah suci apa belum. yang jelas semua pembeli memanggil dia dengan sebutan seperti itu. mungkin karena peci putih yang selalu ia kenakan. ini mungkin salah satu fenomena yang unik menurutku ketika kita melihat seorang laki-laki yang katakanlah sudah berumur memakai peci putih lalu semua orang menyapanya dengan sebutan pa haji tanpa mereka tahu kebenarannya apakah memang dia sudah pernah pergi ke tanah suci apa belum haha. tak apalah jika sudah ya tak mengapa jika belum semoga saja perkataannya menjadi sebuah doa yang terkabul. kami pun pergi lagi membeli ayam segar, oncom, dan kerupuk udang setelah itu kami pun pulang. setengah sepuluh kami berdua beranjak pergi lagi untuk menjemput dzaky. setiap hari jum'at dzaky keluar jam 10. sebelum ke sekolah dzaky kami mampir sebentar ke alfa midi untuk membeli sosis. sesaat setelah kumasuki pintu kulihat seorang lelaki dengan pakaiannya yg dominan hitam dan celana jeans yang berwarna hitam pula. wah pokonya gaul abis dah haha. kulihat dia mengambil sekotak susu indomilk coklat besar aku pun merasa otakku berkata untuk membelinya juga tanpa pikir panjang langsung kuambil susu tersebut. tak berlama-lama kami di sana langsung kami pergi menjemput dzaky. kami bertiga pulang ke rumah melewati bagian dalam kampus. ya itu jalur favoritku karena terasa lebih sejuk walau sedikit memutar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar