Selasa, 14 Februari 2012


Mba Astri n I on the last night of LKMM

A.    Pentingnya Organisasi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah sebuah wadah atau sarana bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan kemampuan dirinya. Lebih jauh lagi tujuan adanya organisasi mahasiswa adalah sebagai jalan bagi mahasiswa untuk berkontribusi positif dalam kemajuan bangsa. Dengan kata lain seorang mahasiswa selain memiliki kewajiban untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari tetapi di sisi lain seorang mahasiswa menurut saya dituntut untuk bisa berpikir solutif dan dapat mengaplikasikannya sehingga dapat mengatasi setiap persoalan yang ada. Mengapa saya katakan demikian? Karena mahasiswa adalah generasi muda yang benar-benar terpilih dan ‘spesial’. Bisa kita lihat dari penduduk indonesia yang berjumlah kurang lebih 200 juta jiwa hanya 20 persen saja yang mempunyai kesempatan untuk dapat merasakan bangku perkuliahan. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa seorang mahasiswa seharusnya peka dan secara sadar mengerti bahwa sesungguhnya mereka memiliki beban moral yang dipikul untuk memajukan bangsa ini.
Lalu apa keterkaitan hal tersebut dengan organisasi mahasiswa? Seperti saya jelaskan sebelumnya bahwa mahasiswa juga dituntut untuk dapat bepikir solutif dan mengaplikasikannya untuk mengatasi berbagai persolan yang ada, dalam hal ini adalah persoalan yang dialami oleh bangsa. Dan hal ini dapat dipelajari, diwujudkan, dan direalisasikan melalui organisasi mahasiswa. Mengapa? Karena menurut saya di dalam organisasi mahasiswa ini kita akan belajar untuk bersosialisai, berkonsolidasi serta bekerjasama dalam sebuah tim yang mempunyai sebuah tujuan yang tersusun rapi dan sistematis dan telah diatur oleh prosedur yang telah ditetapkan bersama. Sehingga ketika proses berorganisai kita akan dilatih dan dituntut untuk bisa mengatasi setiap persolan yang diberikan sesuai dengan kapasitas kita masing-masing dalam sebuah tim dan sudah menjadi beban tanggung jawab yang harus kita selesaikan, tentunya dalam proses penyelesian persoalan  tersebut harus ada aturan mainnya dalam artian bahwa ada suatu aturan yang mengikat dan mengarahkan kita dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga ada sebuah tahapan dan proses yang sistematis dalam menyelesaikan serentetan masalah yang ada.
Satu hal lain yang menurut saya sangat penting adanya organisasi mahasiswa adalah untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif dan dapat dijadikan sarana untuk membentuk karakter diri. Kita tahu bahwa kita adalah generasi muda yang memiliki berbagai macam energi potensial yang tuhan berikan kepada kita. Dimulai dari tenaga yang kuat, pemikiran yang tajam dan kritis, dan juga sifat khas idealis seorang mahasiswa yang selalu ingin mempertahankan pendapatnya dengan seluruh kekuatan yang ia miliki. Semua hal tersebut merupakan anugrah dari Tuhan yang telah Dia berikan kepada kita para kaum muda, para calon penguasa bangsa yang akan datang. Dan amat sangat disayangkan jika semua anugrah yang telah Tuhan berikan tersebut kita sia-siakan dengan mengisi waktu kita dengan hal-hal yang negatif dan ‘omong kosong’. Mungkin akan sangat disayangkan jika penyesalan yang kita dapat ketika kita tua nanti.
Salah satu solusinya adalah dengan mengikuti organisai mahasiswa dengan begitu setiap waktu dan semua energi potensial yang telah tuhan berikan kepada kita tidak terbuang percuma dan itu dapat menjadi suatu nilai kebanggan tersendiri ketika kita sudah tua nanti.
B.     Peranan dan Ruang Lingkup BEM
Badan Eksekutif Mahasiswa atau sering kita sebut dengan BEM adalah salah satu badan organisasi mahasiwa yang menaungi teman-teman mahasiswa yang bergerak di bidang sosial dan politik. Setiap Universitas Negeri memiliki BEM nya masing-masing, termasuk UNDIP.
Tidak berhenti di lingkup Universitas saja tetapi di 11 fakultas yang terdapat di UNDIP juga memiliki BEM nya masing-masing, termasuk di FKM. BEM memiliki peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran mahasiswa. Lalu pembelajaran apa yang akan mahasiswa dapatkan ketika mereka menjadi pengurus BEM? Apakah pembelajaran yang sama seperti yang akan mereka dapatkan ketika di kelas? Tentu saja berbeda, di BEM ataupun di organisai mahasiswa lainnya mahasiswa tidak belajar tentang materi ataupun mata kuliah seperti halnya di kelas tetapi mahasiswa akan belajar bagaimana mereka akan menjalani hidup ini. Mengapa saya katakan demikian? Karena di BEM kita akan belajar tentang softskill, komunikasi, kerjasama, tanggung jawab, bagaimana caranya kita melobi seseorang dan juga bagaimana kita berhubungan dengan badan birokrasi yang ada. Kita juga belajar bagaimana menempatkan posisi diri kita ketika dihadapan katakanlah ‘anak buah’ kita dan juga pemimpin atau ketua kita. Bagaimana kita bisa mengkomunikasikan apa yang ada di pikiran kita sehingga teman-teman mahasiswa lainnya dapat menerima dan memahaminya. Itu semua adalah hal yang sangat penting bagi kita untuk tetap bisa survive dalam kehidupan ini, entah ketika kita berada di lingkungan masyarakat ataupun ketika kita berada di lingkungan kerja. Dan sayangnya itu semua tidak kita dapatkan di bangku perkuliahan ketika kita duduk manis di kelas mendengarkan dosen ‘mengoceh’ tentang mata kuliah yang dia ajar.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa mahasiwa dituntut untuk bisa berpikir solutif dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehingga ia bisa mengatasi setiap persolan yang ada. Di BEM  inilah  tempat bagi mahasiswa dimana mereka akan dibekali dan belajar itu semua. Karena dengan mengikuti BEM seorang mahasiswa akan bergerak dalam sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah persoalan dan dengan terbiasanya kita bergerak dalam lingkungan yang seperti itu kita juga dilatih untuk dapat bisa berkomunikasi dengan baik, mampu berkonsolidasi, dan juga berkontribusi positif bagi tim tersebut.
Di BEM FKM sendiri ada 7 Departemen yang bergerak sesuai dengan arahan tugasnya masing-masing, dalam artian bahwa setiap Departemen memiliki ciri khas nya masing-masing dan itu pasti berbeda dengan Deartemen yang lainnya. Di BEM FKM ada Departemen Kesejahteraan Mahasiswa atau sering dikenal dengan sebutan Kesma. Departemen ini bertugas untuk menganyomi atau mengarahkan teman-teman mahasiswa FKM yang dikatakan kurang mampu untuk bisa mendapatkan beasiswa. Departemen Pengabdian Masyarakat atau dikenal dengan Dimas, dari namanya saja kita sudah dapat mengetahui bahwa Departemen ini tentunya bertugas untuk mengabdi kepada masyarakat. Bentuk pengabdiannya itu bisa berupa pembinaan, penyuluhan ataupun perberdayaan masyarakat yang nantinya tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Departemen Kebijakan Publik atau lebih familiar kita menyebut singkatannya saja yaitu ‘KP’, Departemen ini bertugas untuk mengkaji yang selanjutnya adalah menanggapi isu yang beredar di kampus setelah itu menentukan sikap (dalam  hal ini sikap BEM) yang diambil terkait isu tersebut. Departemen KWU, jika BEM itu diibaratkan sebuah perusahaan maka KWU ini bisa dibilang sebagai badan yang bertugas untuk mencari dan mendapatkan dana untuk perusahaan atau BEM tersebut. Seperti kita ketahui bahwa mustahil jika sebuah instansi resmi tidak memiliki badan usaha yang mampu menangani kebutuhan finansialnya yang digunakan untuk menjalankan program kerjanya. Hanya saja Departemen KWU itu mungkin sistemnya lebih sederhana dan lebih bersifat kekeluargaan tidak berorientasi pada sistem yang bersifat kapitalis. Departemen CED ini bertugas dalam pengembangan bahasa yang ada di FKM dalam hal ini bahasa yang dimaksud adalah bahasa Inggris. Tujuan dari depaartemen ini adalah membuat mahasiswa FKM untuk mampu dan familiar dengan pengunaan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari baik itu membaca menulis ataupun berbicara. Departemen Humas, departemen ini bertugas dalam hal penyebaran informasi yang berhubunngan dengan kepentingan BEM itu sendiri. Di dalam humas sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu bagian yang bertanggung jawab dalam penyebaran inormasi ke dalam atau internal FKM dan yang kedua adalah bagian yang bertanggung jawab dalam pengaturan penyebaran informasi dan sebagai pencari informasi yang terkait dengan kepentingan BEM ke luar atau eksternal FKM. Departemen PSDM, Departemen ini bertugas untuk menangani kader-kader baru atau para penerus organisatoris FKM atau sering kita kenal dengan istilah kaderisasi. Semua acara yang berhubungan dengan masalah pengkaderisasian ada dibawah tanggung jawab PSDM mulai dari PMB, LKKMPD, sampai dengan LKMM Madya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar