Mba Astri n I on the last night of LKMM |
A.
Pentingnya Organisasi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah sebuah wadah atau sarana bagi
mahasiswa untuk mengaktualisasikan kemampuan dirinya. Lebih jauh lagi tujuan
adanya organisasi mahasiswa adalah sebagai jalan bagi mahasiswa untuk berkontribusi
positif dalam kemajuan bangsa. Dengan kata lain seorang mahasiswa selain
memiliki kewajiban untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu sesuai dengan
disiplin ilmu yang dipelajari tetapi di sisi lain seorang mahasiswa menurut
saya dituntut untuk bisa berpikir solutif dan dapat mengaplikasikannya sehingga
dapat mengatasi setiap persoalan yang ada. Mengapa saya katakan demikian?
Karena mahasiswa adalah generasi muda yang benar-benar terpilih dan ‘spesial’.
Bisa kita lihat dari penduduk indonesia yang berjumlah kurang lebih 200 juta
jiwa hanya 20 persen saja yang mempunyai kesempatan untuk dapat merasakan
bangku perkuliahan. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa seorang mahasiswa
seharusnya peka dan secara sadar mengerti bahwa sesungguhnya mereka memiliki
beban moral yang dipikul untuk memajukan bangsa ini.
Lalu apa keterkaitan hal tersebut dengan organisasi
mahasiswa? Seperti saya jelaskan sebelumnya bahwa mahasiswa juga dituntut untuk
dapat bepikir solutif dan mengaplikasikannya untuk mengatasi berbagai
persolan yang ada, dalam hal ini adalah persoalan yang dialami oleh bangsa. Dan
hal ini dapat dipelajari, diwujudkan, dan direalisasikan melalui organisasi
mahasiswa. Mengapa? Karena menurut saya di dalam organisasi mahasiswa ini kita
akan belajar untuk bersosialisai, berkonsolidasi serta bekerjasama dalam sebuah
tim yang mempunyai sebuah tujuan yang tersusun rapi dan sistematis dan telah
diatur oleh prosedur yang telah ditetapkan bersama. Sehingga ketika proses
berorganisai kita akan dilatih dan dituntut untuk bisa mengatasi setiap
persolan yang diberikan sesuai dengan kapasitas kita masing-masing dalam sebuah
tim dan sudah menjadi beban tanggung jawab yang harus kita selesaikan, tentunya
dalam proses penyelesian persoalan tersebut
harus ada aturan mainnya dalam artian bahwa ada suatu aturan yang mengikat dan
mengarahkan kita dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga ada sebuah
tahapan dan proses yang sistematis dalam menyelesaikan serentetan masalah yang
ada.
Satu hal lain yang menurut saya sangat penting adanya
organisasi mahasiswa adalah untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
positif dan dapat dijadikan sarana untuk membentuk karakter diri. Kita tahu
bahwa kita adalah generasi muda yang memiliki berbagai macam energi potensial yang
tuhan berikan kepada kita. Dimulai dari tenaga yang kuat, pemikiran yang tajam
dan kritis, dan juga sifat khas idealis seorang mahasiswa yang selalu ingin
mempertahankan pendapatnya dengan seluruh kekuatan yang ia miliki. Semua hal
tersebut merupakan anugrah dari Tuhan yang telah Dia berikan kepada kita para
kaum muda, para calon penguasa bangsa yang akan datang. Dan amat sangat
disayangkan jika semua anugrah yang telah Tuhan berikan tersebut kita
sia-siakan dengan mengisi waktu kita dengan hal-hal yang negatif dan ‘omong
kosong’. Mungkin akan sangat disayangkan jika penyesalan yang kita dapat ketika
kita tua nanti.
Salah satu solusinya adalah dengan mengikuti organisai
mahasiswa dengan begitu setiap waktu dan semua energi potensial yang telah
tuhan berikan kepada kita tidak terbuang percuma dan itu dapat menjadi suatu
nilai kebanggan tersendiri ketika kita sudah tua nanti.
B.
Peranan dan Ruang Lingkup BEM
Badan Eksekutif Mahasiswa atau sering kita sebut dengan
BEM adalah salah satu badan organisasi mahasiwa yang menaungi teman-teman
mahasiswa yang bergerak di bidang sosial dan politik. Setiap Universitas Negeri
memiliki BEM nya masing-masing, termasuk UNDIP.
Tidak berhenti di lingkup Universitas saja tetapi di 11
fakultas yang terdapat di UNDIP juga memiliki BEM nya masing-masing, termasuk
di FKM. BEM memiliki peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran
mahasiswa. Lalu pembelajaran apa yang akan mahasiswa dapatkan ketika mereka
menjadi pengurus BEM? Apakah pembelajaran yang sama seperti yang akan mereka
dapatkan ketika di kelas? Tentu saja berbeda, di BEM ataupun di organisai
mahasiswa lainnya mahasiswa tidak belajar tentang materi ataupun mata kuliah
seperti halnya di kelas tetapi mahasiswa akan belajar bagaimana mereka akan
menjalani hidup ini. Mengapa saya katakan demikian? Karena di BEM kita akan belajar tentang softskill, komunikasi, kerjasama, tanggung jawab, bagaimana caranya
kita melobi seseorang dan juga bagaimana kita berhubungan dengan badan
birokrasi yang ada. Kita juga belajar bagaimana menempatkan posisi diri kita
ketika dihadapan katakanlah ‘anak buah’ kita dan juga pemimpin atau ketua kita.
Bagaimana kita bisa mengkomunikasikan apa yang ada di pikiran kita sehingga
teman-teman mahasiswa lainnya dapat menerima dan memahaminya. Itu semua adalah
hal yang sangat penting bagi kita untuk tetap bisa survive dalam kehidupan ini, entah ketika kita berada di lingkungan
masyarakat ataupun ketika kita berada di lingkungan kerja. Dan sayangnya itu
semua tidak kita dapatkan di bangku perkuliahan ketika kita duduk manis di
kelas mendengarkan dosen ‘mengoceh’ tentang mata kuliah yang dia ajar.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa mahasiwa
dituntut untuk bisa berpikir solutif dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehingga ia bisa mengatasi setiap persolan yang ada. Di BEM inilah
tempat bagi mahasiswa dimana mereka akan dibekali dan belajar itu semua.
Karena dengan mengikuti BEM seorang mahasiswa akan bergerak dalam sebuah tim
untuk menyelesaikan sebuah persoalan dan dengan terbiasanya kita bergerak dalam
lingkungan yang seperti itu kita juga dilatih untuk dapat bisa berkomunikasi
dengan baik, mampu berkonsolidasi, dan juga berkontribusi positif bagi tim
tersebut.
Di BEM FKM sendiri ada 7 Departemen
yang bergerak sesuai dengan arahan tugasnya masing-masing, dalam artian bahwa
setiap Departemen memiliki ciri khas nya masing-masing dan itu pasti berbeda
dengan Deartemen yang lainnya. Di BEM FKM ada Departemen Kesejahteraan
Mahasiswa atau sering dikenal dengan sebutan Kesma. Departemen ini bertugas
untuk menganyomi atau mengarahkan teman-teman mahasiswa FKM yang dikatakan
kurang mampu untuk bisa mendapatkan beasiswa. Departemen Pengabdian Masyarakat
atau dikenal dengan Dimas, dari namanya saja kita sudah dapat mengetahui bahwa
Departemen ini tentunya bertugas untuk mengabdi kepada masyarakat. Bentuk
pengabdiannya itu bisa berupa pembinaan, penyuluhan ataupun perberdayaan
masyarakat yang nantinya tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Departemen Kebijakan Publik atau lebih familiar kita menyebut singkatannya saja
yaitu ‘KP’, Departemen ini bertugas untuk mengkaji yang selanjutnya adalah
menanggapi isu yang beredar di kampus setelah itu menentukan sikap (dalam hal ini sikap BEM) yang diambil terkait isu
tersebut. Departemen KWU, jika BEM itu diibaratkan sebuah perusahaan maka KWU
ini bisa dibilang sebagai badan yang bertugas untuk mencari dan mendapatkan
dana untuk perusahaan atau BEM tersebut. Seperti kita ketahui bahwa mustahil
jika sebuah instansi resmi tidak memiliki badan usaha yang mampu menangani
kebutuhan finansialnya yang digunakan untuk menjalankan program kerjanya. Hanya
saja Departemen KWU itu mungkin sistemnya lebih sederhana dan lebih bersifat
kekeluargaan tidak berorientasi pada sistem yang bersifat kapitalis. Departemen
CED ini bertugas dalam pengembangan bahasa yang ada di FKM dalam hal ini bahasa
yang dimaksud adalah bahasa Inggris. Tujuan dari depaartemen ini adalah membuat
mahasiswa FKM untuk mampu dan familiar dengan pengunaan bahasa inggris dalam
kehidupan sehari-hari baik itu membaca menulis ataupun berbicara. Departemen Humas,
departemen ini bertugas dalam hal penyebaran informasi yang berhubunngan dengan
kepentingan BEM itu sendiri. Di dalam humas sendiri terbagi lagi menjadi dua
bagian yaitu bagian yang bertanggung jawab dalam penyebaran inormasi ke dalam
atau internal FKM dan yang kedua adalah bagian yang bertanggung jawab dalam
pengaturan penyebaran informasi dan sebagai pencari informasi yang terkait
dengan kepentingan BEM ke luar atau eksternal FKM. Departemen PSDM, Departemen
ini bertugas untuk menangani kader-kader baru atau para penerus organisatoris
FKM atau sering kita kenal dengan istilah kaderisasi. Semua acara yang
berhubungan dengan masalah pengkaderisasian ada dibawah tanggung jawab PSDM
mulai dari PMB, LKKMPD, sampai dengan LKMM Madya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar